Current Issue

Vol. 1 No. 2 (2022): Prosiding Sosial Politik
					View Vol. 1 No. 2 (2022): Prosiding Sosial Politik
Published: 2022-11-09

Articles

View All Issues

Globalisasi adalah suatu proses yang menyeluruh atau mendunia dimana setiap orang tidak terikat oleh negara atau batas-batas wilayah, artinya setiap individu dapat terhubung dan saling bertukar informasi dimanapun dan kapanpun melalui media elektronik maupun cetak. Globalisasi dapat menjadikan suatu negara lebih kecil karena kemudahan komunikasi antarnegara dalam berbagai bidang pertukaran informasi dan perdagangan.
Ada beberapa faktor penyebab globalisasi diantaranya perkembangan teknologi informasi komunikasi, kerjasama ekonomi internasional, dan semakin majunya ilmu pengetahuan dan teknologi di segala bidang yang menyebabkan proses globalisasi semakin cepat. Globalisasi memberikan dampak positif yakni semakin banyaknya pembangunan, mudahnya komunikasi, peningkatan pada sektor ekonomi menjadi lebih produktif, efektif dan efisien, taraf hidup manusia meningkat dan memacu peningkatan kualitas diri. Tetapi globalisasi juga bisa menyebabkan dampak negatif dalam kehidupan bermasyarakat. Seperti sikap solidaritas ataupun gotong royong yang kurang, budaya atau adat istiadat bangsa yang semakin terkikis, penyebaran berita yang banyak tidak terkendali sehingga kita sulit mengetahui kebenaran ataupun palsu berita tersebut. Ataupun perusahaan dalam negeri kalah bersaing dengan negara lain dan masih banyak lainnya.
Indonesia sebagai salah satu pengguna internet terbesar di dunia yakni 132,7 juta orang yang artinya setengah dari penduduk Indonesia sudah terhubung dengan internet ini bisa menjadikan kekuatan yang besar dalam menghadapi era digital sekarang. Disamping kekuatan juga banyak kelemahan atau dampak buruk yang memberikan celah bagi segelintir orang atau kelompok yang memiliki kepentingan terhadap Indonesia. Untuk itu, pemerintah Indonesia diharapkan mampu membentuk suatu rancangan roadmap pengembangan digitalisasi baik dalam sektor ekonomi, informasi, dan sektor lainnya, tentunya yang berdampak positif bagi masyarakat dan negara.

Dampak dari era digital yang paling terasa dimasyarakat yakni pada ekonomi yang ditandai dengan banyaknya perdagangan online dan peralihan tenaga kerja dari manusia menjadi basis mesin (otomasi mesin). Dampak lain adalah dalam hal informasi, dimana dengan kecanggihan teknologi memberikan celah bagi pengacau untuk membuat kebohongan informasi (hoax) untuk mencari keuntungannya ataupun membuat fitnah-fitnah yang mengadu domba. Kecanggihan tekonologi sayangnya tidak diiringi dengan pesatnya pemikiran, kreatifitas, dan inovasi masyarakat Indonesia.
Pragmatisme, hedonisme, sekulerisme membuat masyarakat Indonesia cenderung menjadi konsumeris atau pasar bagi produk dunia. Misalkan, makanan impor, pakaian impor, dan lainnya. Bahkan, teknologi beserta aplikasi didalamnya adalah buatan asing yang tentunya membuat mereka mudah merubah pikiran masyarakat Indonesia melalui kebiasaan.
Dewasa ini, benar kalau dikatakan manusia tidak memanusiakan manusia. Akan tetapi mendewakan yang namanya gadget. Banyak yang ketika saling berbicara antar satu dengan lainnya, tapi fokusnya pada gadget. Hal ini merupakan perubahan sosio-budaya yang semakin lama dapat mendegradasikan moral. Terlebih informasi yang ada saat ini rawan dimasuki oleh pengaruh negatif, seperti pengaruh radikalisme lewat media, adu domba, dan kebohongan lainnya yang dapat merusak eksistensi NKRI. Hari ini sudah seharusnya mempersiapkan sumber daya manusia yang berkarakter,memiliki nilai-nila Pancasila, mampu menjawab tantangan global, mengembangkan teknologi, dan inovasi. Oleh karenanya perlu kajian lebih dalam mengenai proses perubahan akibat globalisasi yang sekarang ini menekankan pada digitalisasi.